Selasa, 25 September 2012

ceritaku


Memilih diantara dua pilihan Ditengah kegelisahan dan kebimbangan
Cerita bermula dari sebuah taman hijau di kampus putih IAIN Mataram. Zulman Prayuga, seorang pemuda yang tengah gelisah karena baru saja dia lulus di jurusan yang tidak di inginkan atau dipilih karena difikirannya dia tidak bisa jadi pendakwah. Ia brniat memasuki IAIN untuk mengambil jurusan Matematika Fakultas Tarbiah, akan tetapi dia lulus di jurusan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Zulman adalah putra pertama dari H.Hamdan,S.Pd. (Guru Matematika Madrasah Aliah Islahudin Kediri) yang telah mendapatkan piagam penghargaan atas kecerdasannya dalam mengaji dan berhitung di MA Islahudin Kediri Lombok Timur.
Di sudut lain taman hijau IAIN, tampak seorang perempuan manis dan tinggi yang begitu gembira karena lulus di jurusan KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Perempian  itu bernama Rohana Astuti, yang ingin memperdalam dunia tulis menulis dan ekting. Pertemuan zulman dan Rohana pun terjadi. Ketika Rohan jalan di depan zulman dan menyamprin Zulman yang tengah gelisah. Perkenalan mereka pun terjadi. Rohana memberikan gambaran  tentang bagaiman sebenarnya jurusan KPI di Fakultas Dawah itu,Rohana berkata “ Jurusan KPI itu sangat bagus untuk masa depan kita dan juga jurusan ini satu-satunya di NTB ini jadi ndk usah gelisah to sedih masuk di Fakultas Dakwah ini karna kan besok saingan kita sedikit pada saat mencari pekerjaan.” Lalu zulman berkata,”masalahnya bukan itu tapi saya itu tidak bisa cerama,ndk hafal hadist-hadist,dan firman-firman Allah.”lagi disahut oleh Rohana,”ouh… sudah saya duga kalau teman-teman yang lulus disini pasti fikirannya kesana,tapi jurusan ini bukan berdakwah doing tapi jurusan ini condong ke jurnalis atau media.”(terus terjadi percakapan)
Pada sampai akhirnya mereka bertemanan,dan pada keesokan harinya pada saat masuk mulai belajar zulman ketemu lagi sama rohana dikelas dan ternyata mereka satu kelas di kelas KPI A dan zulman pengen melanjutkan  pembicaraannya kemarin itu tentang jurusan ini karena zulman masih penasaran dan ingin tau lebih lanjut,tapi Rohana Cuma bilang “hanya itu yang saya tau dari kaka’ saya dan dia Cuma menyuruh jalanin saja ntar juga tau gimana rasanya.” Lalu zulman berkata” ooo ya sudah saya akan coba tapi saya masih bimbang ne ana.” “bimbang kenapa” sahut Rohana,lalu Zulman mengatakan”karena teman-teman saya menyuruh saya pindah dan mengambil jurusan Matematika,tapi juga disisi lain saya juga masih penasaran tentang jurusan ini,Rohana,”hmmm kalau begitu begini saja coba dulu beberapa bulan atau terserah kamu sudah beberapa maunya untuk tinggal dikelas ini, kalau memeng merasa nyaman dan tertarik yaaa bisa dilanjutkan tetapi apabila merasa tidak nyaman yaaa bisa kamu pindah,bagaimana…?” zulman,”wah bagus juga ntu idenya kenapa saya ndak kepikiran begitu yaaa.”
Beberapa menit kemudian,ketika berbincang-bincang datanglah pak Sahril S.Sos (dosen komunikasi)  yang punya jadwal untuk mengajar dikelas KPI A itu dan setelah para mahasiswa pada segera duduk dan dosen juga duduk dia mengatakan” mungkin hari ini kita hanya berkenalan saja dan saya akan mengasi gambaran awal saja tentang mata kuliah ini.”setelah dosen memperkenalkan namanya dan semua mahasisiwa,dosen itu memberikan motivasi tentang jurusan ini ddan peluang kerja kedepannya. Sehabis dosen memberikan beberapa motivasi lalu dosen mempersilahkan mahasisiwa bertanya apa saja tentang jurusan KPI ,dan langsung ada salahn satu dari mahasiswa bernama imron mengacungkan tangannya dan bertaya tentang “apa saja kita pelajari di jurusan KPI ini,apakah kita disini di ajar hadist-hadist dan firman-firman saja ataukah bahasa  arab trus kah”,dan disambung lagi oleh Agus mengatakan”dan apakah kita diajar berdakwah terus menerus.”mendengar pertanyaan tadi dosen tersenyum sejenak dan menjawab pertanyaan semua tadi itu dengan detail (dikondisikan oleh dosen jawabannya) dan ada saja ditanyakan sama mahasiswa (percakapan dosen dan mahasiswa).
Beberapa menit kemudian waktunya dosen habis dan dosenpun keluar, setelah dosen keluar tiba-tiba ada seorang mahasiswa bernama Rudi mengatakan dengan lancang,”ah..itu Cuma omong kosong saja kata-kata dosen itu biar kita itu tidak menyesal menyesal dan sedih masuk di Fakultas Dakwah ini sebab kita semua ini adalah pelarian saja kan atau kita semua ini tidak lulus di jurusan yang kita inginkan,” lalu pernyataan itu disambut oleh Rohana berkata,”eh.. jangan sembarangan kalau bicara,saya disini murni memilih jurusan ini dan saya bukan pelarian,dan juga asal kamu tau yaa jurusan ini sangat.” Langsung disahut oleh rudi”sangat terpencil dan jadi bahan olok-olokkan oleh teman-teman di fakulatas lain ya kan” lalu direspon lagi sama Zulman berkata,”sudah-sudah tidak usah rebut begitu  saja kita jalani saja dulu apakah selanjunya kita cocok atau tidaknya baru mengambil kpeutusan seperti iti,”lalu disahut lagi sama Rudi” apa yang mau kita jalani kita baru masuk saja sudah tidak cocok,” disambut lagi oleh rohana,”kamu saja yang tidak cocok.” Dan perdebatan didalam kelas itupun terus berkelanjutan sampe-sampe terdengar sampe luar dan teman-teman yang lain Cuma mendengarkan perdebatan itu.
Didalam suasana rebut dikelas itu,tiba-tiba datanglah pak sahril S.Sos (dosen yang tadi mengajar dikelasnya itu),sebenarnya dosen ini mau pergi ke kelas sebelah karena dia mendengar keributan di kelas A dan langsung masuk dan berkata,”ada apa ini semuanya,kenapa rebut sekali.” Lalu dijelaskan oleh Awal salah satu dari mahasiswa dikelas A itu, setelah dosen mendengarkan penjelasan tadi itu, dosen langsung menyuruh dengan suara yang besar untuk semuanya duduk dan diam,dan disana dosen ini mengatakan,”kalian ini kayak anak kecil saja mempermasalahkan hal yang sepele,ingat kalian sudah mahasiswa sekarang bukan begini caranya memperdebatkan hal sepele ini,” tapi Agus dengan  berani langsung menaggapinya dan  berkata,”ma’af ini bukan masalah yang sepele tapi ini mengenai masa depan kita pak” dan langsung dosen itu berkata,” baiklah kalau memang ini kalian anggap masalah yang besar,sekarang kalian pilih saja sendiri apakah kalian mau keluar atau pindah dari sini bgi merasa pelarian atau tidak suka dengan jurusan ini,kami tidak memaksa kalian untuk mengambil di fakultas ini dan syukur-syukur kalian diluluskan disini,”. Dengan mendengar perkataan tadi itu semua mahasiswa diam tanpa kata dan datanglah kaka’-kaka’ tingkat dan meminta izin kepada dosen untuk menjelaskan bagaimana pengalamannya di fakultas Dakwah ini,lalu dosenpun mempersilahkannya untuk berbicara. (Pembicaraan diatur oleh mahasiswa)
Setelah mendengar semua penjelasan dan  pengalaman kaka’-kaka’ tingkatnya itu,akhirnya Rudi meminta ma’af kepada dosen dan teman-temannya atas perkataanya yang tadi itu dan disusul dengan Agus dan teman yang lainnya untuk meminta ma’af sama dosennya,dan dosenpun dengan lapang dada mema’afkannya dan dosennya itu keluar dari kelas itu karena ada jadwanya di kelas sebelah, lalu disusul keluar oleh kaka’-tingkatnya. Setelah semuanya keluar lalu semua mahasiswa didalam kelas KPI A itu saling berjabat tangan dan mema’afkan dan akhirnya semuanya jadi bertemanan dengan harmonis dan lebih semangat untuk mengetahui bagaiamana rasanya berada di fakultas dakwah ini.
                                                                                 To be continue… ???